Makhorijul Huruf ( Al Lisan 2)
3. AL LISAN ( LIDAH )
4. Salah satu tepi lidah ( boleh kanan/ kiri ) atau kedua- keduanya menempel pada gigi geraham atas.
Dari makhroj ini yang keluar adalah huruf ض (dhod)
Pada gambar sebelah kiri, menunjukan posisi lidah tatkala menempel pada gigi geraham atas, titik- titik biru menunjukan disitulah posisi lidah menekan kelangit-langit sedangkan pada gambar titik-titik berwarna kuning menunjukan bahwa posisi lidah hanya menempel/ tidak ditekan. Ketika mengucapkan huruf ض (Dhod) udara tidak bocor. Pada gambar sebelah kanan, menunjukan posisi lidah diangkat ketika mengucapkan huruf ini. Lidah bagian belakang diangkat sehingga mengarahkan udara ke langit -langit mulut.
Huruf ض ( Dhod) termasuk huruf tafhim ( tebal ) dan memiliki sifat khusus yang hanya dimiliki oleh huruf ini yaitu sifat Istitholah ( lidah bergerak sedikit sehingga mengeluarkan suara pelan ).
Hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam pengucapan huruf ض ( Dhod) :
a. Pengucapan huruf ض ( Dhod) tanpa harus memonyongkan bibir karena huruf ini keluarnya dari lidah sehingga bibir tidak berperan. Lidah bagian belakang diangkat sehingga mengarahkan udara ke langit -langit mulut dan menjadikan huruf ini dibaca tebal ( tafhim )
b. Huruf ض ( Dhod) bukan termasuk huruf qolqolah sehingga ketika disukunkan tidak dipantulkan
c. Huruf ض ( Dhod) dibaca tebal dalam segala kondisi baik ketika berharokat dhommah, fathah maupun kasrah. Dan paling tebal pengucapannya ketika dhommah.
5. Ujung tepi lidah pada posisi gusi atas
Dari makhroj ini yang keluar adalah huruf ل ( lam)
Posisi ujung tepi lidah menempel gusi atas
Huruf ل ( lam) bukan huruf qolqolah sehingga ketika disukunkan tidak dipantulkan akan tetapi dibaca dengan jelas .
6. Ujung lidah pada posisi gusi atas , diatas sedikit dari makhroj huruf ل ( lam)
Dari makhroj ini yang keluar adalah huruf ن (nun)
Dari gambar terlihat hidung berwarna putih, hal ini menunjukan bahwa ketika awal mengucapkan huruf ini udara tertahan sehingga udara sedikit keluar dari rongga hidung, namun ketika melepasnya maka akan kembali seperti semula yaitu udara keluar dari rongga tenggorokan dan rongga mulut. Nun ketika bertasydid maka dibaca ghunnah.
7. Ujung lidah / punggung lidah pada posisi gusi atas lebih dalam sedikit dari makhroj huruf ن (nun)
Dari makhroj ini yang keluar adalah huruf ر ( ro)
Hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam pengucapan huruf ر ( ro) adalah
a. Huruf ر ( ro) dibaca tebal jika berharakat Fathah dan dhommah, dan dibaca tipis jika berharakat kasroh
b. Ketika mengucapkannya ada pantulan atau getaran sedikit/ halus dan diawalnya saja
bersambung
Komentar
Posting Komentar